Kamis, 13 November 2014

MAKING IT WORK : VIDEO

http://halfelf.org/wp-content/uploads/sites/2/2013/11/video-reel.jpg
Hai, minggu lalu kita sudah membahas apa itu audio, sekarang kita akan membahas secara singkat apa itu namanya video. Di dalam Multimedia, video itu adalah bagian yang cukup penting selain dari audio karena video itu adalah sebuah alat yang baik sehingga dapat menyampaikan informasi-informasi kepada orang yang sedang melihatnya.
Lalu apakah video itu? Video adalah gabungan antara suara dan gambar/animasi. Video juga bisa digunakan sebagai alat untuk merepresentasikan multimedia, namun video harus membutuhkan memory dan hardisk yang cukup besar. 
Lalu mengapa digital video populer? Hmm, jawabannya itu karena hasilnya yag cukup bagus sehingga disukai para pengguna,digital video ini mengalami pengurangan hasil karena hasil tersebut di kompress ke format lainnya.
Lalu bagaimanakah video itu bekerja? Kerja video itu hampir sama dengan cara kita melihat dengan mata, yaitu dengan cara benda tersebut memantulkan sebuah cahay lalu ditangkap dan di terimah oleh lensa dari video tersebut,dan diubah menjadi sinyal elektronik yang memiliki 3 saluran warna informasi dan sinkronisasi pulse(sync) oleh charge couple device (CCD). 

Lalu didalam dunia Broadcast ada standart video pada tiap-tiap negara yaitu:
  • NTSC(National Television Standart Comittee): memiliki resolusi layar 525 scan lines, dan juga scan rates 30 frames/second
  • PAL(Phase alternative Line): PAL ini memiliki resolusi layar 625 scan lines dan juga scan rates 25 frames/second, TV di Indonesia Menggunakan standart broadcasting PAL ini.
  • SECAM( Sequential Color and Memory): SECAM ini memiliki kesamaan dengan PAL yaitu resolusi layar 625 scan lines namun memiliki perbedaan pada sistemnya yaitu 50Hz pada garis resolusinya
  • ATSC(Advanced Television Systems Committee) mengatur bahwa DTV(Digital Television) dapat memiliki kapasitas untuk 4/5  STV(Standar Televison) atau 1 HDTV.
http://hilightmedia.com/imaginelife/wp-content/uploads/2014/09/video-marketing.jpg

Analog Video

Analog Video ini adalah jenis yang paling lama digunakan dalam tv lama, dalam analog video ini ada dua kasus scan yang terjadi yaitu overscan dan juga underscan. Overscan ini terjadi karena ketika sebuah gambar tersebut lebih besar dari standart tv screen, sehingga gambar seakan-akan terlihat terpotong. Underscan ini terjadi karena monitor ini lebih kecil daripada alat yang menampilkan sehingga gambar terlihat lebih kecil. Untuk mengatasi overscan tersebut ada 2 cara yang digunakan, yaitu dengan Safe Title Area & Safe Action Area.

Digital video
Yaitu video yang berasal dari proses pendigitalan/perubahan dari sinyal video analog menjadi format angka. Dalam digital video ini terdapat encoding dan playback yang digunakan untuk mengenali berkas video tersebut. Lalu digital video juga memiliki apa yang namanya CODEC. CODEC ini digunakan untuk mengompress video.

Composite Video
Memiliki 3 kabel yang digunakan untuk 1 untuk video dan 2 kabel yang lain untuk Audio
Penggabungan Luma (kecerahan) dan Chroma (warna)
Kalau digunakan pada TV sekarang gambar terlihat pecah.

Component Video
Memiliki 5 kabel yang digunakan untuk 2 audio(R&L)dan 3 video(Y,Pb/Cb,Pr/Cr)
Pemisahan Luma (kecerahan) dan Chroma (warna)
Tidak semua tv mendukung perangkat ini terutama pada tv tua, namun pada hasil gambar terlihat tajam.

HDMI
Hanya mempunyai 1 kabel
Dapat memisahkan warna dan meneruskannya sinyal yang lebih jernih kepada televisi
Sekian dulu penjelasan dari kami! Semoga bermanfaat ya sobat.

Sumber: PTT-Video.PDF

0 komentar:

Posting Komentar